Berita Terbaru

Minimnya transportasi menuju Pekan, Pick Up menjadi solusi.

Pada tanggal 25 November 2025, mahasiswa ITB Indonesia  bersama warga Nagori Purba Pasir berbelanja kebutuhan sehari-hari. Namun, minimnya transportasi di Nagori Purba Pasir terutama menuju pajak Haranggaol dan Saribu Dolok merupakan masalah yang cukup serius dan sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat, khususnya bagi pedagang, petani, dan pekerja. Nagori Purba Pasir, yang terletak di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, adalah salah satu desa yang memiliki potensi ekonomi dari sektor pertanian dan perdagangan. Namun, keterbatasan akses transportasi menjadi penghambat utama dalam mendukung aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat.

Minimnya transportasi ini disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya kurangnya armada angkutan umum yang beroperasi di wilayah tersebut, keterbatasan infrastruktur jalan yang masih banyak rusak atau belum diaspal, tingginya biaya operasional kendaraan, dan rendahnya jumlah permintaan transportasi akibat keterbatasan daya beli masyarakat. Faktor geografis yang meliputi kondisi jalan berbukit, terjal, dan licin saat musim hujan juga memperburuk situasi, sehingga kendaraan sulit melintas dengan lancar.

Akibatnya, masyarakat mengalami kesulitan dalam menjangkau pajak atau pasar tradisional. Pajak Haranggaol yang dilaksanakan setiap hari Senin dan pajak Saribu Dolok yang dibuka setiap hari Rabu menjadi tujuan utama bagi pedagang dan petani untuk menjual hasil bumi mereka, seperti sayuran, buah-buahan, dan komoditas lainnya. Namun, jumlah transportasi yang tersedia saat ini sangat terbatas, hanya sekitar 2-3 armada transportasi berupa angkutan pedesaan. Situasi ini kerap menimbulkan antrean panjang dan keterlambatan bagi masyarakat yang ingin berangkat atau pulang dari pajak, sehingga banyak pedagang terpaksa kehilangan kesempatan berjualan secara optimal.

Dampak ekonomi akibat keterbatasan transportasi ini sangat signifikan. Para petani sering mengalami kerugian karena hasil panen yang tidak terjual tepat waktu dapat membusuk atau menurun kualitasnya. Sementara itu, pedagang harus mengeluarkan biaya lebih tinggi untuk menyewa kendaraan pribadi agar barang dagangan mereka bisa sampai ke pasar. Biaya transportasi yang tinggi tentu saja berimbas pada rendahnya keuntungan yang diperoleh pedagang dan petani, bahkan berpotensi membuat harga barang menjadi lebih mahal. Selain itu, masyarakat juga kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok karena akses menuju pasar menjadi terhambat.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah-langkah konkret dan kolaboratif dari berbagai pihak. Peningkatan kualitas infrastruktur jalan menjadi prioritas utama, mengingat jalan yang layak akan mempermudah pergerakan kendaraan, baik angkutan umum maupun pribadi. Pemerintah Kabupaten Simalungun harus mengalokasikan anggaran yang memadai untuk perbaikan jalan, terutama di jalur-jalur yang menghubungkan Nagori Purba Pasir dengan pajak Haranggaol dan Saribu Dolok. Selain itu, penambahan armada transportasi, baik dalam bentuk angkutan desa maupun transportasi berbasis online, juga perlu dipertimbangkan agar masyarakat memiliki lebih banyak pilihan mobilitas dengan biaya yang terjangkau.

Kerja sama antara pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat juga diperlukan untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien dan berkelanjutan. Pemerintah dapat memberikan insentif kepada pengusaha angkutan lokal untuk membuka rute baru atau menambah jumlah kendaraan. Selain itu, pengembangan transportasi berbasis teknologi seperti ojek online dapat menjadi solusi praktis dalam mendukung mobilitas masyarakat. Pelatihan dan pemberdayaan masyarakat lokal untuk turut serta dalam pengelolaan transportasi juga akan membuka peluang usaha baru dan lapangan pekerjaan.

Selain meningkatkan akses transportasi, upaya edukasi tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam merawat dan menjaga infrastruktur juga perlu dilakukan. Kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam perbaikan jalan melalui kegiatan gotong royong dapat menjadi langkah awal dalam menyelesaikan masalah ini.

Dengan adanya perhatian serius dari pemerintah dan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan kualitas transportasi di Nagori Purba Pasir dapat meningkat secara signifikan. Akses jalan yang lebih baik dan armada transportasi yang memadai akan mendukung aktivitas ekonomi, memperlancar distribusi barang, dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Pada akhirnya, transportasi yang layak akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup warga Nagori Purba Pasir, serta membantu menggerakkan perekonomian desa menuju arah yang lebih baik.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button