Berita Terbaru

Musim Penghujan, warga berbondong-bondong membersihkan sisa pohon tumbang.

Awal Desember menjadi musim penghujan yang panjang di wilayah Nagori Purba Pasir. Hujan yang turun dengan intensitas tinggi dan berlangsung selama beberapa hari berturut-turut seringkali membawa dampak negatif, seperti tanah longsor dan pohon tumbang. Letak geografis Nagori Purba Pasir yang berada di pesisir Danau Toba dan dikelilingi oleh tebing-tebing tinggi menjadikannya daerah dengan risiko bencana yang cukup tinggi, terutama ketika musim hujan tiba. Tanah di tebing menjadi lebih rentan terhadap erosi dan longsoran akibat intensitas hujan yang tinggi, sedangkan pohon-pohon besar yang tumbuh di sepanjang lereng tebing rentan tumbang karena akarnya melemah.

Pada tanggal 2 Desember 2024, ketika menjelang sore hari, sebuah pohon kemiri berukuran besar tumbang tepat di samping posko mahasiswa KKN dari ITB Indonesia. Suasana sore yang awalnya tenang berubah menjadi panik ketika terdengar suara gemuruh keras dari pohon yang tumbang. Beruntung, dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa maupun kerusakan parah pada bangunan posko. Namun, pohon besar yang tumbang tersebut menutupi seluruh badan jalan dan menghambat arus lalu lintas di area tersebut. Akibatnya, aktivitas masyarakat sekitar yang biasa menggunakan jalan itu untuk beraktivitas sehari-hari sempat terhenti.

Setelah kejadian, mahasiswa KKN bersama warga setempat segera bergerak cepat untuk menanggapi situasi tersebut. Dengan semangat gotong royong dan kerjasama yang baik, mahasiswa KKN ITB dan warga sekitar bekerja bahu-membahu membersihkan pohon tumbang. Proses pembersihan ini melibatkan alat-alat seadanya, seperti gergaji manual, parang, serta tali untuk memindahkan potongan batang pohon yang besar. Meskipun menghadapi berbagai keterbatasan peralatan, semangat kebersamaan antara mahasiswa dan masyarakat membuat pekerjaan terasa lebih ringan.

Tidak hanya laki-laki dewasa, warga dari berbagai kalangan ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Beberapa ibu-ibu turut membantu dengan menyediakan makanan ringan dan minuman hangat untuk para pekerja. Mahasiswa KKN pun memegang peran penting dalam memotong ranting-ranting pohon, membersihkan daun, dan mengatur alur jalan agar segera dapat digunakan kembali. Dengan kerja keras dan koordinasi yang baik, pohon tersebut akhirnya berhasil disingkirkan dari badan jalan dalam waktu yang relatif singkat.

Keberhasilan ini bukan hanya menunjukkan kecepatan dalam menangani bencana kecil, tetapi juga mencerminkan nilai luhur gotong royong dan kebersamaan yang masih terjaga di Nagori Purba Pasir. Semangat kebersamaan seperti ini menjadi kekuatan utama masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan, terutama saat bencana datang secara tiba-tiba.

Namun, peristiwa pohon tumbang ini menjadi peringatan serius bagi masyarakat dan pihak terkait. Dengan risiko tinggi bencana di daerah tebing dan lereng yang curam, perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan ke depan, seperti pemangkasan pohon-pohon besar di sekitar area rawan bencana, serta pemantauan rutin terhadap kondisi tanah di lereng yang rentan longsor. Selain itu, koordinasi antara masyarakat, pemerintah desa, dan pihak terkait perlu diperkuat agar penanganan bencana bisa dilakukan dengan lebih cepat dan efisien.

Melalui peristiwa ini, mahasiswa KKN dari ITB Indonesia belajar banyak hal, termasuk pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana serta peran aktif masyarakat dalam menyelesaikan persoalan bersama. Pengalaman ini tidak hanya mempererat hubungan antara mahasiswa dan warga, tetapi juga membangun kesadaran bahwa menghadapi alam yang penuh risiko membutuhkan kerjasama, solidaritas, dan perencanaan yang matang. Diharapkan dengan langkah-langkah antisipatif di masa depan, kejadian serupa dapat diminimalisir, sehingga masyarakat Nagori Purba Pasir dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih aman dan nyaman.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button