Pembangunan jalan pantai di dusun Binanga Bolon dan juga Liang Deak

Pembangunan desa Nagori Purba Pasir, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, merupakan upaya strategis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memperkuat perekonomian lokal. Dua infrastruktur penting yang sedang dibangun adalah jalan Air Terjun/Pantai Binanga Bolon dan jalan menuju Pantai Liang Deak.
Pada tanggal o1 oktober mahasiswa KKN ITB Indonesia melakukan wawancara ke aparat desa tentang pembangunan jalan Air Terjun /Pantai Binanga Bolon. Dimana pembangunan tersebut dimulai beberapa bulan lalu, dengan tujuan meningkatkan aksesibilitas dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi. Masyarakat setempat sangat antusias dengan proyek ini karena akan membuka peluang baru bagi penduduk lokal. Pembangunan ini diperkirakan akan selesai dalam waktu 6-12 bulan mendatang.
Jalan Air Terjun/Pantai Binanga Bolon memiliki perkiraan panjang 1 kilometer dan lebar 4 meter, memungkinkan kendaraan roda empat dan roda dua melintas dengan aman. Jalan ini dibangun dengan standar teknis yang memadai untuk menjamin keselamatan pengguna. Lokasinya berjarak sekitar 50 meter dari jalan besar.
Sementara itu, jalan menuju Pantai Liang Deak memiliki perkiraan panjang 1 kilometer dan lebar 3 meter. Jalan ini berjarak sekitar 1 kilometer dari jalan besar. Pembangunan ini melibatkan pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi dan masyarakat lokal.
Pembangunan ini melibatkan tenaga kerja lokal untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.
Pembangunan desa Nagori Purba Pasir memiliki dampak positif yang signifikan. Pertama, memperbaiki aksesibilitas ke tempat-tempat wisata alam seperti Air Terjun dan Pantai Binanga Bolon, sehingga meningkatkan potensi pariwisata. Kedua, membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal melalui pertumbuhan sektor pariwisata dan perdagangan. Ketiga, meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memfasilitasi akses ke fasilitas publik dan layanan dasar.
Namun, pembangunan ini juga menghadapi beberapa tantangan. Pertama, keterbatasan anggaran membuat proyek ini harus dilaksanakan secara bertahap. Kedua, medan yang sulit dan cuaca ekstrem mempersulit proses pembangunan. Ketiga, perlu adanya pengelolaan lingkungan yang baik untuk mencegah dampak negatif terhadap ekosistem setempat.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama. Pertama, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pengawasan proyek. Kedua, mengalokasikan anggaran tambahan untuk mempercepat proses pembangunan. Ketiga, menerapkan teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif.
Dalam jangka panjang, pembangunan desa Nagori Purba Pasir diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia. Dengan memadukan pembangunan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan, desa ini dapat menjadi kawasan yang maju, sejahtera dan berkelanjutan.