Sejarah Desa
Nagori Purba Pasir berdiri pada tahun 2002. Awalnya nagori Purba Pasir merupakan bagian dari Nagori Purba Horisan yang dimekarkan sesuai dengan program pemerintah.
Kata “Nagori” adalah istilah dalam bahasa Simalungun yang digunakan untuk menyebut desa atau unit wilayah administratif terkecil di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Dalam konteks tradisional, Nagori juga merujuk pada komunitas atau kelompok masyarakat adat yang dipimpin oleh seorang Pangulu (kepala desa).
Secara historis, istilah ini memiliki akar dari sistem adat dan budaya Batak Simalungun, yang sangat terikat pada tradisi gotong royong dan kekerabatan. Nagori biasanya terdiri atas beberapa dusun atau huta, yang dalam konsep budaya Simalungun adalah pemukiman-pemukiman kecil.
Dengan demikian, Nagori tidak hanya mencerminkan struktur administratif modern, tetapi juga merepresentasikan identitas sosial dan budaya masyarakat Simalungun.
Nagori Purba Pasir terdiri dari 4 dusun, antara lain:
- Dusun Sirungkungan. Dusun Sirungkungan merupakan dusun dengan jumlah penduduk terpadat di nagori purba pasir, dimana terdapat 51 kepala keluarga di dusun tersebut.
- Dusun Naga Buttu Binanga Bolon. Di dusun ini terdapat sebuah air terjun 3 tingkat yang diberi nama air terjun Binanga Bolon. Letaknya yang berada di pinggir jalan lintas yang mudah di akses meningkatkan potensi wisata di Nagori Purba Pasir.
- Dusun Liang Deak. Setelah Dusun Sirungkungan, ada dusun Liang deak yang jumlah penduduknya terpadat di Nagori Purba Pasir, yaitu 46 kk.
- Dusun Liang Atas. Dusun Liang Atas adalah dusun yang letaknya paling jauh di antara dusun-dusun lainnya.
Selain itu, Nagori Purba Pasir memiliki beberapa wisata yang sudah di buka untuk umum dan memiliki fasilitas lengkap, di antaranya:
- Pantai Dapot Tio
- Pantai Baraham
- Pantai Cinta Damai
- Pantai Tuk-tuk Sirungkungan.
.
.